Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
SPPG Polresta Pati kenalkan kuliner khas daerah lewat Program MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 23:24:13【Kabar Kuliner】508 orang sudah membaca
PerkenalanKepala SPPG Polresta Pati Danang Candra Bayuaji menunjukkan menu makan hari ini (3/11/2025). ANTARA/

Nantinya ada rencana untuk memasukkan menu kuliner khas Pati. Kami sudah berkoordinasi dan Kepala SPPG akan melakukan kajian terkait menu-menu khas Kota Pati
Pati (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polresta Pati, Jawa Tengah, ngak hanya menyalurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi pelajar, tapi juga turut memperkenalkan kuliner khas Kabupaten Pati kepada generasi muda untuk menumbuhkan kecintaan terhadap kuliner daerah.
Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi di Pati, Senin, mengangakan nantinya SPPG Polresta Pati akan menambahkan menu khas lokal dalam sajian makanan bergizi yang dibagikan kepada siswa penerima manfaat.
"Nantinya ada rencana untuk memasukkan menu kuliner khas Pati. Kami sudah berkoordinasi dan Kepala SPPG akan melakukan kajian terkait menu-menu khas Kota Pati," ujarnya.
Ia menegaskan kehadiran SPPG merupakan bentuk dukungan Polresta Pati terhadap program pemerintah dalam penyediaan makanan bergizi gratis bagi pelajar.
"Saat ini satu SPPG Polresta Pati sudah beroperasi dan melayani 2.302 penerima manfaat dari enam sekolah, mulai jenjang TK, SD, hingga SMP. Kami terus berkomitmen meningkatkan kualitas pelayanan, baik dari sisi gizi, keamanan pangan, maupun mutu penyajian," ujarnya.
Baca juga: Wakapolri: SPPG Polri harus punya menu MBG khas daerah, simbol inovasi
Jaka menambahkan keamanan makanan menjadi perhatian utama, sehingga setiap hari tim dari Seksi Dokkes Polresta Pati melakukan pengecekan terhadap keamanan dan kelayakan makanan (food security check).
"Alhamdulillah, sejauh ini belum ada laporan komplain. Semua berjalan sesuai harapan," ucapnya.
Kepala SPPG Polresta Pati Danang Candra Bayuaji menjelaskan SPPG Polresta Pati mulai beroperasi pada 20 Oktober 2025 dan melayani siswa penerima manfaat dari enam sekolah dengan jadwal pengiriman makanan bergizi untuk TK pukul 09.00 WIB, SD pukul 10.00 WIB, dan SMP pukul 11.00 WIB.
Dalam operasionalnya, kata dia, SPPG menggunakan dua armada pengantar makanan yang masing-masing memiliki kapasitas 1.125 ompreng. Seluruh menu disusun oleh ahli gizi berdasarkan siklus menu 10–12 hari, dengan pengawasan ketat terhadap kandungan gizi dan keamanan pangan.
"Menu makanan harus mengandung protein nabati dan hewani, serta sayuran. Sebelum dikemas, dilakukan kontrol kualitas untuk memastikan makanan aman dikonsumsi," ujarnya didampingi Ahli Gizi Marisa Salsabila.
Baca juga: 32 SPPG di Pati sudah beroperasi layani program Makan Bergizi Gratis
Termasuk, kata dia, seluruh petugas diwajibkan menggunakan Alat Pengaman Diri (APD) lengkap, termasuk hand block, hair net, masker, dan celemek.
Untuk menghindari makanan basi, lanjutnya, maka sebelum dikemas dipastikan dalam kondisi dingin, baik nasi, sayur dan lauk juga melalui proses pendinginan sebelum dikirim.
Dokkes Polresta Pati rutin melakukan pemeriksaan protokol kesehatan, kandungan gizi, dan rasa makanan untuk memastikan standar keamanan pangan terpenuhi.
"Sampai saat ini semua berjalan lancar tanpa kendala. Kami berharap program ini dapat menjadi contoh pengelolaan makan bergizi yang sehat, aman, dan mencerminkan kearifan lokal," ujarnya.
Nantinya, kata dia, SPPG juga akan memperkenalkan menu khas Pati, seperti Nasi Gandul, Soto Kemiri, dan lalapan dengan garnishtradisional, yang dijadwalkan mulai diperkenalkan pada bulan ini.
Baca juga: 32 SPPG di Pati sudah beroperasi layani program Makan Bergizi Gratis
Baca juga: PCO sebut menu program Makan Bergizi Gratis kedepankan potensi lokal
Suka(1)
Artikel Terkait
- Menkopolhukam serahkan tali asih ke tokoh masyarakat di Jayapura
- Wakil Kepala BGN: Program MBG ngak boleh berorientasi bisnis
- Anggota DPR usul bentuk tim pemeriksa pastikan MBG aman
- Trump sebut bantuan kemanusiaan mulai mengalir ke Gaza
- Mematri gerakan energi lestari dari sekolah berdikari
- Pemerintah tegaskan AS ngak larang impor udang dan cengkeh asal RI
- Jabar targetkan perluasan pasar lewat West Java Expo 2025
- Mahasiswa USU cipngakan wadah makanan dari limbah sawit dan daun pepaya
- Benarkah kecoak bisa cemari udara rumah?
- Ahli gizi sebut zat besi penting bagi peningkatan performa olahraga
Resep Populer
Rekomendasi

Ahli Ekologi Hewan: NTB jadi daerah penting bagi migrasi burung dunia

PTSI fasilitasi sertifikasi halal gratis bagi pelaku usaha kecil

36 warga Majene Sulbar keracunan makanan pesta pernikahan

Kemendikdasmen raih penghargaan Mitra KCKR Terbaik 2024

Dinkes: Waspada paparan mikroplastik dari air hujan

Kemarin, jaminan siswa Sekolah Rakyat hingga prestasi Program MBG

Kemensetneg himpun masukan terkait pelaksanaan MBG di Manokwari

Mendag: TEI 2025 catat 8.045 pembeli dari 130 negara